Suarahits.com, Baru-baru ini viral di jagat maya Komunitas motor trail merusak tanaman endemik bunga edelweiss rawa yang berada di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Video komunitas motor trail yang merusak bunga edelweiss rawa ini viral di media sosial. Dari salah satu video, salah satu warga yang menjaga kawasan Ranca Upas emosi melihat bunga edelweiss mati.
Dari foto pamflet yang tersebar, diketahui bahwa acara tersebut bernama Camping Adventure Explore Ranca Upas 2023 dan terdapat logo Perhutani.
Baca Juga: Tim Presisi Rayon Satu Polsek Ciledug Melakuan Patroli Rutin, Untuk Mencegah Kerawanan Kriminalitas
Dia mengaku kesal lantaran telah menanam dan merawat tanaman tersebut. Pria dalam video itu juga menyalahkan Perhutani yang mengizinkan komunitas motor trail itu menggelar acara di Ranca Upas.
"Untuk panitia yang menyelenggarakan event motor trail di Ranca Upas dan khususnya untuk orang Perhutani yang memberikan izin terkait acara tersebut, lihat ini dampaknya. Hancur!" kata pria tersebut dalam video yang dibagikan akun Twitter @MrBekalicky89, dikutip Rabu (8/3/2023).
Pria itu mengatakan butuh waktu untuk menanam kembali edelweiss. Ia mengaku yang membudidayakan bunga rawa tersebut.
Baca Juga: Cegah Penularan, Dinkes Kabupaten Malang Imbau Warga Waspada Usai Temukan Satu Kasus Leptospirosis
Menurutnya, edelweiss rawa ini hanya tumbuh di Ranca Upas dan Danau Ciharus.
Dirut Perum Perhutani Wahyu Kuncoro meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia mengklaim akan mengevaluasi acara yang berlangsung di kawasan yang dikelola oleh Perhutani itu.
"Kami terus berkoordinasi dengan tim yang di lapangan terkait kejadian di atas ya, sekaligus kami sampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut," kata Wahyu, Rabu (8/3).
"Kami akan tindaklanjuti dengan me-review seluruh prosedur kerja kami apabila akan ada kegiatan serupa di masa mendatang," lanjutnya.
Namun, Wahyu tak memastikan apakah pihaknya akan menegur secara langsung komunitas motor trail tersebut atau tidak. Wahyu menyebut Perhutani akan mendiskusikan dengan penyelenggara acara (event organizer/EO).
Wahyu menduga EO tidak mengantisipasi kemungkinan hal buruk terjadi seperti banyaknya peserta dan dampak yang ditimbulkan.
"Ini masalahnya menggunakan EO yang mungkin belum mengantisipasi hal-hal buruk yang kemungkinan terjadi," katanya.