Kisah Oey Tamba Sia, Pemburu Wanita dari Batavia yang Melegenda dan Berakhir Tragis di Tiang Gantung

- Senin, 13 Maret 2023 | 13:38 WIB
Kisah Oey Tamba Sia, Pemburu Wanita dari Batavia yang Melegenda dan Berakhir Tragis  di Tiang Gantung
Kisah Oey Tamba Sia, Pemburu Wanita dari Batavia yang Melegenda dan Berakhir Tragis di Tiang Gantung

Suarahits.com, Pada zaman kolonial, ada sosok pria legendaris yang pernah berjalan-jalan di tanah Batavia. Dirinya dikenal sebagai seorang pemburu wanita, julukannya playboy dari Batavia.

Playboy yang menjadi urban legend dari Batavia ini muncul dalam catatan-catatan masa silam.

Beberapa catatan ini menulis namanya seperti Oei Tambah Sia, Oey Tamba Sia, atau Oei Tambahsia.

Baca Juga: Sejarah Ranca Upas, Hutan Lindung yang Tetap Terjaga Sejak Zaman Kolonial

Sekilas kisah Oey Tamba Sia

Oei Thoa adalah orang yang kaya raya berkat dagangan tembakaunya. Tak hanya kaya, dia juga berpengaruh di masyarakat.

Maka, oleh pemerintah kolonial, sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, ia diberi pangkat tituler Letnan.

Sebagai Letnan Tionghoa, Oei kenal dekat dengan Mayor Tionghoa Tan Eng Gan, yang lebih tinggi kedudukannya dari Oei Thoa.

Baca Juga: Mengenal Kain Tenun Tradisional Buton, Sebagai Tanda Pengenal Status Sosial Dalam Masyarakat di Masa Lalu

Tan Eng Gan adalah Ketua Dewan orang-orang Tionghoa (Kongkoan). Oei Thoa tinggal di daerah Toko Tiga, Jakarta pada 1830an.

Oei Thoa punya anak laki-laki: Oei Tambah dan Oei Makau. Karena mereka adalah anak dari kepala masyarakat Tionghoa, kedua anaknya pun punya nama tambahan Sia di belakang nama mereka.

Di keluarga ini, yang belakangan sohor dan paling diingat adalah Oei Tambah Sia. Bukan karena sebaik ayahnya, tapi justru sifat jahatnya.

Oei Tambah Sia menjadi folklore dan legenda sebagai penjahat kelamin berbahaya di Tanah Betawi.

Oei Tambah Sia pernah dikisahkan dalam buku Tambahsia: Soewatoe tjerita jang betoel soedah kedjadian di Betawi antara tahoen 1851-1956 (1903), yang ditulis Thio Tjin Boen.

Oei Thoa, oleh Benny Setiono dalam Tionghoa dalam Pusaran Politik (2008), digambarkan sebagai Tionghoa pendatang yang “berjiwa sosial dan sering memberikan pertolongan kepada orang-orang yang tidak mampu, namanya cukup dikenal.

Halaman:

Editor: Jingga Almadea

Tags

Terkini

X