Suarahits.com, Masyarakat yang pernah berkunjung ke DKI Jakarta tentunya tidak asing dengan Stasiun Pasar Senen atau lebih populer dengan nama Stasiun Senen.
Stasiun kelas besar tipe A ini melayani penumpang dari berbagai kelas kereta, mulai ekonomi hingga eksekutif dengan rute ke berbagai daerah di Pulau Jawa
Stasiun Pasar Senen (PSE) (juga disebut sebagai Stasiun Senen) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Senen, Senen, Jakarta Pusat.
Baca Juga: TJ0ET NYAK DIEN, Wanita Perkasa dari Tanah Rencong yang Tak Pernah Gentar Melawan Penjajah
Tepatnya di wilayah ramai dekat Gelanggang Remaja Planet Senen dan pusat perbelanjaan Pasar Senen; termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta.
Bangunan stasiun yang sekarang ini dibangun pada tahun 1916 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925.
Stasiun ini merupakan stasiun terminus bagi sebagian kereta api kelas campuran dan ekonomi dari wilayah Jabodetabek menuju ke berbagai jurusan di Jawa.
Baca Juga: Sejarah Perjuangan Jenderal Sudirman, Semangat dan Jiwa Patriotisme yang Tak Pernah Padam
Serta merupakan tempat pemberhentian KRL Commuter Line (arah Kampung Bandan saja) sedangkan kedatangan dan keberangkatan kereta api penumpang kelas eksekutif dan sebagian kecil kelas campuran (KA Argo Parahyangan dan Argo Cheribon) dilayani di Stasiun Gambir.
Sejarah Stasiun Pasar Senen
Nama stasiun kereta api ini berasal dari sebuah pasar dengan nama yang sama. Dinamakan Pasar Senen karena pasar ini hanya buka pada hari Senin.
Didirikan oleh Pemerintah Kolonial pada tahun 1733 untuk menghidupkan perekonomian masyarakat Weltevreden yang kelak menjadi Gambir, Jakarta Pusat.
Pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Petrus Albertus van der Parra, Pasar Senen semakin ramai sehingga buka setiap hari.
Banyak pedagang Tionghoa yang membuka usahanya di pasar ini.
Semenjak kemerdekaan hingga 1975, Pasar Senen terus dikembangkan sebagai pusat perdagangan Senen dan telah menjadi tulang punggung perekonomian Jakarta pada masa itu.