Suarahits.com, Pulau Dewata, begitulah sebutan yang diberikan untuk Pulau Bali. Bali dikenal sampai kemancanegara karena keberagaman adat istiadat yang begitu unik.
Salah satu tradisi yang sudah tak asing lagi di telinga kita yaitu Upacara Pembakaran Jenazah dari Agama Hindu di Bali yang lebih dikenal dengan Upacara Ngaben.
Ngaben adalah ritual upacara kematian yang dilakukan di Bali. Dinilai sebagai acara kebudayaan yang wajib dilakukan ketika ada seseorang yang meninggal dunia.
Baca Juga: Mengenal Suku Lio, Suku Bangsa Tertua di Pulau Flores yang Masih Memegang Teguh Tradisi Para Leluhur
Dalam bahasa Hindu, Ngaben berarti memisahkan jiwa dari jasad. Pemisahan jasad ini dilakukan melalui kremasi.
asal usul ritual ini dilakukan oleh Bharatayuddha (keturunan kaisar Bharata) di India sekitar 400 SM.
Mereka percaya bahwa upacara kremasi ini akan membawa kembali tubuh almarhum ke dasar alami tubuh.
Baca Juga: Mengenal Kampung Sodan, Salah Satu Desa Purba di Sumba yang Kaya Akan Legenda dan Sejarah Masa Silam
Ini berkaitan dengan energi air, panas, angin, dan Bumi pada alam.
Umat Hindu juga percaya bahwa upacara ngaben ini akan membebaskan jiwa dari perbuatan buruk selama hidup di dunia.
Tak lain, tujuannya untuk mengantarkan mereka ke surga dan bereinkarnasi menjadi pribadi yang lebih baik. Lambat laun, upacara Ngaben ini mulai masuk ke Bali pada abad ke-8 dan diwariskan secara turun temurun.
Di era modern ini, kebudayaan Ngaben masih terus dilakukan dan menjadi tradisi agama Hindu di Bali.
Tujuan Ritual Ngaben
Tujuan dari upacara Ngaben yakni tak jauh dari 'pembersihan' amal seseorang yang meninggal dunia. Setiap anggota keluarga wajib untuk mengantarkan mendiang dalam memasuki kehidupan "berikutnya".
Seperti jenis sistem kepercayaan lainnya, umat Hindu Bali percaya bahwa tubuh terdiri dari spiritual dan fisik.