Mengulas Sejarah Cokelat Panas, Minuman Spesial Peradaban Kuno yang Bercita Rasa Relatif Pedas

- Senin, 22 Mei 2023 | 13:49 WIB
Mengulas Sejarah Cokelat Panas, Minuman Spesial Peradaban Kuno yang Bercita Rasa Relatif Pedas
Mengulas Sejarah Cokelat Panas, Minuman Spesial Peradaban Kuno yang Bercita Rasa Relatif Pedas

Suarahits.com, Cokelat, yang langsung terbayang begitu mendengar kata itu adalah berbagai jenis makanan nikmat yang disukai banyak orang.

Bahan pangan yang terbuat dari biji kakao ini menjadi salah satu kudapan favorit banyak orang, ada berbagai jenis cokelat yang dihasilkan dari biji kakao, mulai dari cokelat batang, pasta cokelat, bubuk cokelat, dan masih banyak lagi.

Menikmati secangkir cokelat panas atau hot chocolate memberi sensasi tersendiri terutama saat cuaca dingin.

Baca Juga: Sejarah Toko Buku Gunung Agung, Perintis Toko Buku di Indonesia yang Gulung Tikar Setelah 70 Tahun Beroperasi

Cokelat terbuat dari biji kakao yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan organ jantung dan mengurangi stres.

Saat ini, cokelat panas umum dikonsumsi di berbagai belahan dunia. Minuman ini diracik dengan beragam resep, disertai tambahan pemanis seperti gula atau krim.

Namun zaman dahulu, cokelat panas hanya dapat dikonsumsi oleh orang-orang tertentu dalam kesempatan tertentu.

Baca Juga: Mengulas Berbagai Keunikan Suku Maya, Salah Satu Peradaban Terbesar Dalam Sejarah Dunia

Bercita rasa relatif pedas, dinikmati orang tertentu

Ribuan tahun lalu, seperti dikutip laman Mexico News Daily, cokelat pertama kali terdeteksi dalam budaya Olmek, Maya, dan Aztec yang kini berada di Meksiko dan Amerika Tengah.

Pembuatan cokelat pertama ini diawali dengan budidaya pohon kakao yang menghasilkan biji.

Dari biji tersebut, peradaban saat itu menciptakan sebuah minuman beraroma sedap dengan rasa cenderung pedas yang menjadi cikal bakal minuman cokelat panas.

Versi kuno cokelat panas itu terbuat dari biji kakao bubuk dengan campuran rempah-rempah seperti cabai, serta tepung jagung dan air.

Bahan-bahan minuman cokelat kemudian dituang bolak-balik di antara dua wadah hingga teksturnya menjadi kental dan berbusa.

Cokelat panas pada masa lalu juga tidak benar-benar bersuhu panas seperti yang kerap disajikan saat ini.

Halaman:

Editor: Setiawan.

Tags

Terkini

Terpopuler

X